Apa karyawan bisa juga jadi pengusaha ? Bisaaaa lagiii… Banyak kok karyawan yang punya usaha sukses. Murid saya pun banyak yang tugas rangkap atau hidup di dua dunia ( amphibi hehehe ). Karena merasa sayang dengan karirnya sekarang , trus mana gajinya gede lagi masa mau dilepas untuk sebuah usaha yang belum pasti hasilnya ? kalau perempuan sih masih oke lah ada gaji dari suami tapi kalau Bapak-bapak yang sudah punya keluarga dan banyak tanggungan apakah mau mempertaruhkan apa yang sudah di dapatkan sekarang ? Kalau usahanya berhasil sih nggak ada masalah , kalau gagal gimana nasib anak istri Anda.. ??
Memang tak dipungkiri fokus pada satu bidang biasanya akan lebih baik dibanding lebih dari satu bidang. Tapi kita harus mempertimbangkan juga kondisi serta realita yang ada. Apakah tujuan hidup Anda yang lebih penting, punya usaha sukses apapun yang terjadi atau punya keluarga yang bahagia dan sejahtera ? Sepertinya sih punya keluarga yang bahagia dan sejahtera akan lebih banyak pemilihnya ! setuju nggak ? Saya boleh cerita sedikit ya, saya punya keluarga dekat seorang pengusaha yang ngotot banget menurut saya, kenapa saya bilang ngotot ? iyalah kerja kadang dari pagi sampai menjelang pagi, nggak punya waktu berkumpul lama untuk keluarga, prioritas bisnis sampai-sampai tidak menjaga kesehatannya hal ini berlangsung sampai beliau tua. Apa yang didapatkan di hari tua ? Tentu harta yang melimpah ! Kaya banget deh pokoknya… Trus kita lihat hal lainnya, hari tua menderita sakit, anak-anak tidak peduli, lingkunganpun hanya sekedar berbasa basi, yang datang hanya orang-orang yang butuh uangnya saja.. Disinilah Ia merasa bahwa harta itu penting tapi bukan no 1. Setelah tua beliau menyesal dan berpesan untuk hidup yang lebih seimbang agar bahagia lahir dan batin. Maksud saya disini adalah , jika Anda ingin mengambil keputusan untuk berbisnis tanpa memperdulikan efeknya untuk keluarga bukan merupakan keputusan yang baik. Jadi memang fokus lebih baik tapi Anda bisa memulai usaha dengan kondisi yang ada terlebih dahulu. Anda bisa kok mulai usaha dengan kondisi bahwa sekarang ini tetap jadi karyawan walaupun memang lebih capek tapi capeknya hanya bersifat sementara. Kalau kondisi usaha sudah stabil dan memberikan keuntungan lebih dari gaji Anda bekerja, barulah Anda bisa membuat pilihan mau terus jadi amphibi atau fokus jadi pengusaha ?
Untuk Anda agar tidak terlalu capek karena mengerjakan tugas rangkap saya akan memberikan masukan yang mudah-mudahan dapat meringankan kerja Anda. Masukan saya untuk Anda yang karyawan dan ingin punya usaha juga adalah :
Mari kita bahas tentang solusi karyawan yang ingin jadi pengusaha ;
- Pilih Usaha Yang Tidak Membutuhkan Kehadiran Anda Setiap hari
Karena kondisi Anda yang masih bekerja sebelum memutuskan untuk menentukan bidang usaha sebaiknya Anda juga mempertimbangkan operasional usaha tersebut. Misalnya Anda ingin buka usaha bengkel mobil bagi yang pria atau yang perempuan ingin buka salon khusus perawatan , Anda harus membayangkan jalannya operasional usaha dari awal sampai akhir . Dengan membayangkan operasionalnya Anda jadi tahu tugas dan kerja yang harus dilakukan sehari-hari. Nah setelah Anda tahu apakah dengan tugas kerja tersebut membutuhkan kehadiran Anda setiap hari atau bisa dikerjakan orang lain ? Misalnya untuk bengkel mobil apakah Anda juga yang harus turun tangan memperbaiki kerusakan atau bisa dikerjakan oleh montir yang Anda pekerjakan ? Begitu juga dengan salon perawatan, jika usaha tersebut dapat berjalan tanpa Anda perlu turun tangan setiap hari maka bisnis itu bisa Anda pilih.
- Gunakan Sistem Untuk Usaha
Saya punya sebuah pertanyaan , “ Apa bedanya Pedagang dengan Pengusaha..?” kalau persamaannya pedagang dan pengusaha sama-sama bisa kaya, tapi apa coba perbedaannya ? Perbedaannya pedagang masih turun tangan pada operasional usahanya sehari hari, kalau pengusaha nggak perlu turun langsung tapi sudah pakai sistem.. heheehe ini jawaban versi saya lho yaa.. Kalau diamati pedagang itu seringkali masih harus melakukan tugas sehari-hari seperti melayani pelanggan , iyaa… menata toko, iyaa… pegang uang alias jadi kasir iyaa juga
Emang sih jadi irit untuk bayar gaji karyawan tapi nggak bisa kemana-mana numplek aja di toko.. hehehe.. Kalau pedagang sakit berhari-hari kadang tokonya sering buka tutup. Nah kalau pengusaha macam pengusaha ayam fried chicken KFC , mana pernah ya ada di tempat usahanya paling sekali-kali aja kontrol tapi kebayang nggak kalo si pengusaha KFC mesti nongkrongin tempat usahanya, terus gimana bisa buka cabang sampai ribuan outlet yaa ?
Sistem dalam usaha adalah semacam aturan operasonal yang terstandar. Jadi Usaha Anda sudah punya standar mulai dari pelayanan pada konsumen, cara meracik makanan untuk usaha kuliner dan hasil produksi untuk usaha pakaian dan sebagainya. Istilah kerennya sistem sering di sebut SOP yaitu singkatan dari Standart Operating Procedur . Sebagai pengusaha sebaiknya Anda membuat sistem ini untuk mempermudah jalannya usaha. Semua sudah ada aturannya sehingga terjadi keseragaman dalam usaha dan karyawan merasa jelas bagaimana cara kerja yang harus dilakukan. Jadi Anda tak perlu selalu memberi komando pada karyawan setiap hari namun cukup dengan sistem yang sudah ditulis dan mereka sudah diberi pelatihan, maka mereka akan karyawan akan menjalankan sesuai sistem tersebut dan Anda cukup mengontrolnya saja.
Saya ingin memberikan semangat untuk teman-teman karyawan, dengan sistem atau aturan operasional usaha bisa berjalan tanpa kita ada di dalamnya seperti si pengusaha KFC itu loooh.. Nah untuk lebih lengkapnya bagaimana membuat sistem untuk usaha Anda bisa mendapatkan modul khususnya di UKMKU . Sekarang nggak perlu ragu lagi, saya mau plesetkan judul buku Pak Safir Senduk , “ Siapa Bilang Karyawan Nggak Bisa Jadi Pengusaha…??? “
- Cari Orang Yang Bisa Dipercaya
Solusi ke 3 ini merupakan tambahan masukan dari kedua solusi diatas. Saat awal memulai usaha penting sekali untuk mencari orang kepercayaan yang akan menjalankan kunci-kunci penting dari usaha. Contohnya pada usaha kuliner , ada orang yang mengolah bumbu inti rahasia untuk mengolah masakan atau yang memegang setoran uang dan sebagainya . Untuk usaha yang sudah besar semua sudah bisa diatur dalam sistem yang mapan, tapi untuk usaha yang baru mulai mungkin belum bisa diterapkan langsung.
Ada baiknya kalau Anda mencari satu orang yang bisa dipercaya untuk membantu sementara.. Syukur kalau bisa selamanya.. Biasanya orang yang bisa dipercaya adalah orang terdekat kita, bisa itu pasangan, orang tua, kakak adik atau sahabat tapi kalau memang orang terdekat kita sulit dipercaya Anda bisa mencari teman yang bisa membantu Anda untuk memegang peranan penting dalam usaha.
- Delegasi pada Tenaga Free Lance atau Pihak Ketiga
Delegasi pada karyawan juga bagian dari solusi ke 2 diatas . Sebagai seorang karyawan yang ingin merangkap jadi pengusaha jelas Anda butuh karyawan. Untuk awal ketika Anda sudah tahu tugas kerja apa yang harus dilakukan dalam usaha Anda barulah menghitung berapa kebutuhan karyawan untuk usaha beserta perincian tugasnya. Selanjutnya Anda bisa mencari karyawan untuk melaksanakan tugas operasional usaha sehari hari. Jika Anda merasa sulit untuk mencari karyawan tetap , cobalah untuk mencari alternatif dengan karyawan paruh waktu atau free lance. Mungkin ini bisa jadi solusi awal jika Anda kesulitan mencari karyawan tetap.
Selain tenaga free lance Anda bisa pikirkan untuk mencari pihak ketiga sebagai tenaga outsourch yang dapat membantu usaha Anda. Contoh misalnya Anda ingin punya usaha penjualan pakaian dan produksi sendiri, Anda kesulitan untuk mencari penjahit. Karena kesulitan mencari penjahit akhirnya usaha malah nggak mulai-mulai. Inilah saatnya Anda harus mencari pihak ketiga yang dapat membantu usaha Anda seperti mencari usaha penjahitan yang dapat menerima orderan Anda. Dengan mencari pihak ketiga diharapkan sambil mencari penjahit Anda sudah dapat melakukan produksi. Jadi jika karyawan dirasa sulit dicari, pikirkan untuk mencari pihak ketiga yang dapat membantu usaha Anda.